Susah Cari Caleg, Partai Gelora Sebut Biangnya Isu Sistem Proporsional Tertutup
Susah Cari Caleg, Partai
Gelora Sebut Biangnya Isu Sistem Proporsional Tertutup
Partai Gelora mengungkapkan isu sistem
proporsional tertutup yang mungkin diterapkan pada Pemilu 2024 mempengaruhi
minat orang untuk mendaftar sebagai calon legislatif (caleg). Ini diketahui
selama masa menjelang pendaftaran caeg. Sekretaris Jenderal Partai Gelora
Mahfudz Siddiq mengaku sempat kewalahan menyakinkan masyarakat agar mendaftar
caleg melalui Partai Gelora. Ini pula yang membuat Partai Gelora harus menunda
pendaftaran ke KPU dari Sabtu (13/5/2023) ke Minggu (14/5/2023). "Isu
perubahan sistem proporsional terbuka menjadi tertutup selama empat bulan ini,
mempengaruhi minat orang untuk mendaftar sebagai caleg, terutama di kota/kabupaten,"
kata Mahfudz dalam keterangan yang dikutip Senin (15/5/2023).
Mahfudz merasa bersyukur, Partai Gelora dapat
meyakinkan warga. Ia mengklaim ada kenaikan pendaftaran bacaleg sebesar 40%
setelah diyakinkan sistem pemilu masih menerapkan sistem proporsional terbuka.
"Nah, perlu kami sampaikan bahwa dalam satu minggu terakhir ini ada
fenomena yang mengejutkan, karena ada lonjakan calon anggota dewan yang daftar
sampai 40 persen. Penyebabnya, adalah ketika kami ajak taruhan, bahwa pemilu
legislatif, Insya Allah masih sistemnya proporsional terbuka, baru mereka
berbondong-bondong daftar," ungkap Mahfuz. Mahfudz pun berharap, agar
Mahkamah Konstitusi (MK) dapat menolak gugatan sistem proporsional pemilu dan
menguatkan penerapan pemilu sistem coblos caleg.
Kami dari Partai Gelora sangat berkeinginan dan
berharap agar sistem proposional terbuka ini tetap seperti sekarang ini untuk
pemilu 2024. Jadi ini sebenarnya taruhan yang berbahaya bagi kami, karena harus
diiringi dengan doa setiap malam agar tidak ada putusan MK yang mengubah
ini," ucapnya. Sebagai informasi, Partai Gelora telah mendaftarkan 15.587
bacaleg dari 19.962 kursi yang tersedia. Jumlah itu terdiri dari bacaleg semua
daerah pemilihan (dapil) DPR RI, DPRD provinsi dan DPRD kota/kabupaten
se-Indonesia. Ketua Umum Partai Gelora Anis Matta pun dikabarkan tidak maju
sebagai caleg, karena berkomitmen untuk memenangkan Pemilu 2024 dan lolos ke
Senayan. Berbeda dengan Wakil Ketua Umum Partai Gelora Fahri Hamzah, yang maju
melakui Dapil NTB I.