Kamis, 27 Juli 2023

Kenduri Swarnabhumi di Benteng Tembesi Kurangi Diminati Masyarakat Setempat, Ini Faktornya

TINTAMERAH.ID - Kembali Benteng, Kelurahan Pasar Muara, Kecamatan Muara Tembesi Kabupaten Batanghari dikunjungi oleh Tim Ekspedisi Batanghari dalam acara Kenduri Swarnabhumi.

Pada acara Kenduri Swarnabhumi yang digelar di lokasi Benteng peninggalan sejarah Belanda di Muara Tembesi ini dihadiri oleh oleh Asisten Perekonomian dan Pembangunan Kabupaten Batanghari H. Isah. S. Sos.I, M.Ag sebagai wakil Bupati Batanghari, Muhammad Fadhil Arief.

Giat Swarnabhumi yang ini untuk kedua kali dilakukan di Benteng Tembesi ini, yang mana telah digelar pada tahun 2022 lalu.

Adapun  cara Kenduri Swarnabhumi yang mengusung narasi menghubungkan kembali Masyarakat dengan peradaban sungai bertempat di Kelurahan Pasar Muara Tembesi Kecamatan Muara Tembesi.

Ekspedisi Batanghari merupakan salah satu kegiatan Kenduri Swarnabhumi Tahun 2023 dengan tema peradaban Sungai Batanghari dulu kini dan nanti.

Pemerintah Daerah Kabupaten Batanghari mengharapkan agar TIM ekspedisi Batanghari 2023 dapat melakukan aktivitas sungai mengenai cagar Budaya yang ada di sekitar aliran sungai Batanghari.

"Pemda sangat mendukung dan konsen terhadap kegiatan kebudayaan dan pendidikan sehingga kita semua juga berharap TIM Ekspedisi dapat memberikan kontribusi besar dalam peningkatan motivasi anak-anak dalam belajar Budaya, " kata Asisten Perekonomian dan Pembangunan Setda Batanghari,  Isah, Senin (31/7/2023).

Acara dilanjutkan dengan Pemberian plakat Pemda Batanghari, buku dan SK identifikasi cagar Budaya Benda dan Non Benda dari Bupati Batanghari ke Pamong Budaya Utama Kemendikbudristek RI dan pemberian Plakat Kenduri Swarnabhumi dari Kemendikbudristek RI ke Bupati Batanghari.

Sementara kegiatan Kenduri Swarnabhumi tahun 2023 yang merupakan agenda rutin tahunan sejak 2022, membawa narasi Menghubungkan Kembali Masyarakat dengan Peradaban Sungai Batanghari yang merupakan rangkaian festival budaya melalui berbagai kegiatan fisik dan non-fisik seperti pelestarian tradisi lokal, lokakarya, dan pertunjukan seni-budaya dengan tujuan memajukan kebudayaan setempat.

Di mana dengan menjaga ekosistem kearifan lokal berbasis budaya diharapkan mampu menggerakkan kesadaran masyarakat tentang peran sungai dalam pengembangan peradaban dan sumber kehidupan masyarakat.

Hadir pada acara tersebut pamong Budaya utama Kemendikbudristek RI Drs Siswanto, MA, Ahli Perikanan dan Budidaya Kemedikbudristek Dr. Tedjo Sukmono, Wilayah V Wahyu Adi Sucipto, S.s, Kepala PDK Batanghari, para Kepala OPD Batanghari, Ketua LAD Batang Hari Drs. Fathudin Abdi, Lurah Pasar Muara Tembesi, Tim Ekspedisi Batanghari, Putri Indonesia Jambi dan jurnalis dan undangan lainnya.

Namun, kegiatan Swarnabhumi ini tahun ini tidak seramai pada tahun 2022 yang lalu, karena masyarakat yang hari menurun dari tahun sebelumnya.

Pantauan di lapangan yang hadir pada kegiatan Kenduri Swarnabhumi di Benteng Tembesi kali ini hanya di ramaikan oleh orang-orang yang ikut terlibat dalam kegiatan tersebut.

Sementara,  antusias masyarakat jauh berkurang dari Swarnabhumi pada tahun 2022 lalu, yang mana sebelum tim Ekspedisi Batanghari tiba, lokasi sudah di padati masyarakat umum.

Kurangnya minat masyarakat untuk melihat acara Kenduri Swarnabhumi kali ini, karena dampak bagi masyarakat setelah belum telah pasca acara Swarnabhumi tersebut.

"Kita berharap ada dampak berkelanjutan setelah acara Swarnabhumi ini selesai, karena jika hanya kegiatan seremonial saja dan tidak ada tindak lanjut pasca acara. Maka kegiatan ini sangat di sayangkan dengan dana Milyaran. Tapi tidak ada dampak bagi kehidupan masyarakat setempat," kata Ali warga Tembesi.

Masyarakat juga berharap, pasca acara Swarnabhumi ini ada bekas yang ditinggalkan bagi masyarakat setempat.

" Habis acara selesai, seharusnya setelah acara Swarnabhumi tersebut, masyarakat di bimbing dari kegiatan Swarnabhumi ini benar-benar meninggalkan manfaat bagi lingkungan masyarakat. Karena tidak bisa jika hanya menyampaikan pada acara, tapi tidak ada action setelah itu," pungkas Ali.