Kenduri Swarnabhumi di Benteng Tembesi Kurangi Diminati Masyarakat Setempat, Ini Faktornya
TINTAMERAH.ID - Kembali Benteng, Kelurahan Pasar Muara, Kecamatan Muara Tembesi Kabupaten Batanghari dikunjungi oleh Tim Ekspedisi Batanghari dalam acara Kenduri Swarnabhumi.
Pada acara Kenduri Swarnabhumi yang
digelar di lokasi Benteng peninggalan
sejarah Belanda di Muara Tembesi ini dihadiri
oleh oleh Asisten Perekonomian dan Pembangunan Kabupaten Batanghari H. Isah.
S. Sos.I, M.Ag sebagai wakil Bupati Batanghari, Muhammad
Fadhil Arief.
Giat Swarnabhumi yang ini
untuk kedua kali dilakukan di Benteng Tembesi ini, yang
mana telah digelar pada tahun 2022 lalu.
Adapun cara Kenduri Swarnabhumi yang
mengusung narasi menghubungkan kembali Masyarakat dengan peradaban sungai
bertempat di Kelurahan Pasar Muara Tembesi Kecamatan Muara Tembesi.
Ekspedisi Batanghari merupakan
salah satu kegiatan Kenduri Swarnabhumi Tahun
2023 dengan tema peradaban Sungai Batanghari dulu kini
dan nanti.
Pemerintah Daerah
Kabupaten Batanghari mengharapkan
agar TIM ekspedisi Batanghari 2023 dapat
melakukan aktivitas sungai mengenai cagar Budaya yang ada di sekitar aliran
sungai Batanghari.
"Pemda sangat mendukung
dan konsen terhadap kegiatan kebudayaan dan pendidikan sehingga kita semua juga
berharap TIM Ekspedisi dapat
memberikan kontribusi besar dalam peningkatan motivasi anak-anak dalam belajar
Budaya, " kata Asisten Perekonomian dan Pembangunan Setda Batanghari, Isah,
Senin (31/7/2023).
Acara dilanjutkan dengan
Pemberian plakat Pemda Batanghari, buku dan SK
identifikasi cagar Budaya Benda dan Non Benda dari Bupati Batanghari ke Pamong
Budaya Utama Kemendikbudristek RI dan pemberian Plakat Kenduri Swarnabhumi dari
Kemendikbudristek RI ke Bupati Batanghari.
Sementara kegiatan Kenduri Swarnabhumi tahun
2023 yang merupakan agenda rutin tahunan sejak 2022, membawa narasi
Menghubungkan Kembali Masyarakat dengan Peradaban Sungai Batanghari yang
merupakan rangkaian festival budaya melalui berbagai kegiatan fisik dan
non-fisik seperti pelestarian tradisi lokal, lokakarya, dan pertunjukan
seni-budaya dengan tujuan memajukan kebudayaan setempat.
Di mana dengan menjaga
ekosistem kearifan lokal berbasis budaya diharapkan mampu menggerakkan
kesadaran masyarakat tentang peran sungai dalam pengembangan peradaban dan
sumber kehidupan masyarakat.
Hadir pada acara tersebut
pamong Budaya utama Kemendikbudristek RI Drs Siswanto, MA, Ahli Perikanan dan
Budidaya Kemedikbudristek Dr. Tedjo Sukmono, Wilayah V Wahyu Adi Sucipto, S.s,
Kepala PDK Batanghari,
para Kepala OPD Batanghari,
Ketua LAD Batang Hari Drs. Fathudin Abdi, Lurah Pasar Muara Tembesi, Tim Ekspedisi Batanghari, Putri
Indonesia Jambi dan jurnalis dan undangan lainnya.
Namun, kegiatan Swarnabhumi ini tahun
ini tidak seramai pada tahun 2022 yang lalu, karena masyarakat yang hari
menurun dari tahun sebelumnya.
Pantauan di lapangan yang hadir pada
kegiatan Kenduri Swarnabhumi di Benteng Tembesi kali ini
hanya di ramaikan oleh orang-orang yang ikut terlibat dalam kegiatan tersebut.
Sementara, antusias
masyarakat jauh berkurang dari Swarnabhumi pada tahun
2022 lalu, yang mana sebelum tim Ekspedisi Batanghari tiba,
lokasi sudah di padati masyarakat umum.
Kurangnya minat masyarakat
untuk melihat acara Kenduri Swarnabhumi kali ini,
karena dampak bagi masyarakat setelah belum telah pasca acara Swarnabhumi tersebut.
"Kita berharap ada dampak
berkelanjutan setelah acara Swarnabhumi ini
selesai, karena jika hanya kegiatan seremonial saja dan tidak ada tindak lanjut
pasca acara. Maka kegiatan ini sangat di sayangkan dengan dana Milyaran. Tapi
tidak ada dampak bagi kehidupan masyarakat setempat," kata Ali warga Tembesi.
Masyarakat juga berharap,
pasca acara Swarnabhumi ini
ada bekas yang ditinggalkan bagi masyarakat setempat.
" Habis acara selesai,
seharusnya setelah acara Swarnabhumi tersebut,
masyarakat di bimbing dari kegiatan Swarnabhumi ini
benar-benar meninggalkan manfaat bagi lingkungan masyarakat. Karena tidak bisa
jika hanya menyampaikan pada acara, tapi tidak ada action setelah itu,"
pungkas Ali.