Warga Tahan Kapal Penabrak Besi Jembatan Tembesi
Warga Tahan Kapal Penabrak Besi Jembatan Tembesi
BATANGHARI - Ratusan
warga Desa Pelayangan, Muaratembesi, Kabupaten Batanghari di Jambi masih nekat
menahan kapal tongkang bermuatan batubara yang diduga menabrak tiang fender
(tiang penahan tiang utama jembatan) Jembatan Muaratembesi.
Akibat kejadian tersebut, kondisi masyarakat
menjadi khawatir melintasi jembatan di jalur nasional lintas tengah Jambi itu.
Tidak hanya itu, mereka juga melakukan protes kepada pemerintah kabupaten dan
provinsi untuk segera melakukan percepatan perbaikan jembatan. Bahkan menurut
warga, insiden tiang fender tertabrak kapal tongkang batubara tidak cukup satu
kali, tapi sudah berulang kali. ”Permintaan kami agar fender tiang jembatan
segera diperbaiki secepatnya,” tutur Mana, seorang ibu rumah tangga
Menurut warga, mereka sepakat masih akan terus
menahan kapal tongkang bermuatan batubara sebelum ada kejelasan dari pihak
pemerintah. ”Kami terpaksa menahan kapal ini sebelum diperbaiki tiang jembatan
yang rusak,” ujarnya. Mereka juga meminta kepada pihak perusahaan untuk
bersedia melakukan perbaikan jembatan. Jika tidak ada kejelasan perbaikan
jembatan sesuai permintaan, warga mengancam akan terus menahan kapal tongkang
tersebut. Salah seorang tokoh masyarakat, Usman Ermulan mendesak pemerintah
untuk segera melakukan perbaikan secepatnya, karena merupakan urat nadi
perekonomian masyarakat.
Mantan Bupati Tanjungjabung Barat juga memberikan
solusi, yakni teknik pelaksanaannya kalau tongkangnya terlalu besar ukurannya
150 feed, bisa 50 feed. ”Pemerintah harus bisa mengaturnya. Yang bisa
mengangkut batubara di Sungai Batanghari 50 feed. Kalau pengusaha dibiarkan,
dia akan masuk tongkang bila perlu 300 feed,” katanya Menurut dia, pemerintah
harus mengatur di situ, pemerintah harus tampil di situ dalam mengatur itu.
“Bukan tidak boleh, silakan lewat batubara tapi ukuran tongkang harus diatur
lagi, tidak boleh lebih 50 feed harus memakai asis (pengendali) agar
tongkangnya tidak menyerempet ke kiri atau kanan, dia sesuai dengan alur,”
tegasnya. Sebelumnya, Gubernur Jambi Al Haris menegaskan, bahwa perusahaan
tongkang pengangkut batubara yang menabrak harus bertanggung jawab terhadap
kerusakan jembatan yang ditimbulkan oleh insiden tersebut.