Bapperida Batanghari Sebut Dampak Stunting Keluarga Miskin Ekstrim
BATANGHARI - Penekanan angka stanting di kabupaten Batanghari relatif berinovatif, penurunan angka stunting dari 26,3 persen hingga mencapai 10,01 persen.
Angka
stunting di Batanghari menunjukkan keberhasilan pemerintah dalam menangani
kasus stunting.
Kasus
stunting relatif menyerang pada pada keluarga ekonomi rendah sehingga asupan
gizi dan kurangnya perhatian kebersihan menjadi penyebab utama penderita
stunting di kabupaten Batanghari.
Berdasarkan
Badan Perencanaan Riset dan Pembangunan Daerah (BAPPERIDA) kabupaten
Batanghari, data yang dimilikinya, Pemerintah Kabupaten Batanghari telah
berhasil menurunkan angka stunting.
Dari 26,3
persen turun mencapai 10,01 persen. Angka ini masih belum maksimal. Sementara
pemerintah menargetkan di akhir tahun 2024, angka stunting berada di bawah 5
persen.
Kurniadi Kepala
Bapperida kabupaten Batanghari menjelaskan, keluarga terdampak stunting
merupakan keluarga secara ekonomi yang belum beruntung, keluarga miskin ekstrem
salah satu penyebab utama keluarga yang terdampak stunting.
"Salah
satu penyebab utama stunting yakni akibat hidup miskin ekstream,"
sebutnya," Rabu (12/6/2024).
Di kabupaten
Batanghari terdata warga miskin ekstrem pada tahun tahun 2022 terdapat sejumlah
1,76 persen.
Hal ini
mengalami penurunan hingga di tahun 2023 mencapai 0,53 persen.
" Dari
data kita penurunan penduduk miskin ekstream dari 1,76 persen hingga saat ini
mencapai 0,53 persen," jelasnya.
Keluarga
berisiko stunting di kabupaten berslogan Bumi Serentak Bak Regam ini telah
berhasil menekan angka stunting banyak yang telah di upayakan.
Pemerintah
Batanghari dalam mengentaskan angka stunting, diantaranya pemberian jaminan
kesehatan, semua warga Batanghari yang diharapkan telah memiliki jaminan
kesehatan sehingga jaminan kesehatannya dapat terjamin.
Namun data
Bapperida per Maret 2024 terdata sebanyak 99,16 persen warga Batanghari telah
mendapat jaminan kesehatan. Sementara 0,83 persen warga Batanghari belum
tercaper untuk perolehan jaminan kesehatan.
"
Menekan stunting, pemerintah Batanghari telah memberikan jaminan kesehatan
sebanyak 99,16 persen warga Batanghari yang telah miliki jkn, dan 0,83 persenya
terdata masih belum memiliki JK5," ungkapnya.
Dengan
menargetkan diakhir 2024 mendatang, angka stunting dibawah 5 persen dapat
menuntaskan kasus stunting di batanghari, bahkan semua warga Batanghari harus
memiliki jaminan kesehatan, sehingga dapat ditangani dengan cepat untuk
pelayanan kesehatan mereka.
"Pemerintah
Batanghari menargetkan dibawah 5 persen angka stunting hingga diakhir 2024
mendatang," pungkasnya.