Kamis, 13 Juni 2024

Bapperida Batanghari Sebut Dampak Stunting Keluarga Miskin Ekstrim

BATANGHARI - Penekanan angka stanting di kabupaten Batanghari relatif berinovatif, penurunan angka stunting dari 26,3 persen hingga mencapai 10,01 persen.

Angka stunting di Batanghari menunjukkan keberhasilan pemerintah dalam menangani kasus stunting.

Kasus stunting relatif menyerang pada pada keluarga ekonomi rendah sehingga asupan gizi dan kurangnya perhatian kebersihan menjadi penyebab utama penderita stunting di kabupaten Batanghari.

Berdasarkan Badan Perencanaan Riset dan Pembangunan Daerah (BAPPERIDA) kabupaten Batanghari, data yang dimilikinya, Pemerintah Kabupaten Batanghari telah berhasil menurunkan angka stunting.

Dari 26,3 persen turun mencapai 10,01 persen. Angka ini masih belum maksimal. Sementara pemerintah menargetkan di akhir tahun 2024, angka stunting berada di bawah 5 persen.

Kurniadi Kepala Bapperida kabupaten Batanghari menjelaskan, keluarga terdampak stunting merupakan keluarga secara ekonomi yang belum beruntung, keluarga miskin ekstrem salah satu penyebab utama keluarga yang terdampak stunting.

"Salah satu penyebab utama stunting yakni akibat hidup miskin ekstream," sebutnya," Rabu (12/6/2024).

Di kabupaten Batanghari terdata warga miskin ekstrem pada tahun tahun 2022 terdapat sejumlah 1,76 persen.

Hal ini mengalami penurunan hingga di tahun 2023 mencapai 0,53 persen.

" Dari data kita penurunan penduduk miskin ekstream dari 1,76 persen hingga saat ini mencapai 0,53 persen," jelasnya.

Keluarga berisiko stunting di kabupaten berslogan Bumi Serentak Bak Regam ini telah berhasil menekan angka stunting banyak yang telah di upayakan.

Pemerintah Batanghari dalam mengentaskan angka stunting, diantaranya pemberian jaminan kesehatan, semua warga Batanghari yang diharapkan telah memiliki jaminan kesehatan sehingga jaminan kesehatannya dapat terjamin.

Namun data Bapperida per Maret 2024 terdata sebanyak 99,16 persen warga Batanghari telah mendapat jaminan kesehatan. Sementara 0,83 persen warga Batanghari belum tercaper untuk perolehan jaminan kesehatan.

" Menekan stunting, pemerintah Batanghari telah memberikan jaminan kesehatan sebanyak 99,16 persen warga Batanghari yang telah miliki jkn, dan 0,83 persenya terdata masih belum memiliki JK5," ungkapnya.

Dengan menargetkan diakhir 2024 mendatang, angka stunting dibawah 5 persen dapat menuntaskan kasus stunting di batanghari, bahkan semua warga Batanghari harus memiliki jaminan kesehatan, sehingga dapat ditangani dengan cepat untuk pelayanan kesehatan mereka.

"Pemerintah Batanghari menargetkan dibawah 5 persen angka stunting hingga diakhir 2024 mendatang," pungkasnya.