Alharis : Akan Ada Tambahan Dukungan dari Parpol Lagi
Alharis : Akan Ada Tambahan Dukungan dari Parpol Lagi
JAMBI - Pasangan
incumbent Alharis – Abdulah Sani sudah dipastikan memenuhi syarat dalam menuju
Pilgub Jambi dengan mengantongi 31 kursi dari 5 parpol pengusung.
Al Haris bersyukur atas adanya dukungan 5 parpol
yang sudah resmi mengusungnya. Menurut dia, rekomendasi parpol itu adalah
tanggungjawab bagi dirinya untuk amanah dalam melanjutkan pembangunan Jambi
yang sangat baik.
"Pertama saya sangat mengucapkan rasa
terimakasih dan Alhamdulilah atas rekomendasi partai politik ini. Saya juga
sangat senang melihat parpol-parpol yang mengusung saya, ini murni suara bagi
partai politik yang mengusung apalagi saya di sini juga pembina partai di
Jambi," kata Al Haris, Rabu (10/7/2024).
Al Haris juga mengaku bahwa akan ada tambahan
partai politik kembali yang dengan waktu dekat akan mengusungnya lagi menuju
Pilgub Jambi. Namun dirinya belum mengatakan langsung parpol apa yang kembali
akan mengusungnya itu.
"Ya kita lihat saja lah ya, Insyallah ada
lagi dalam waktu dekat parpol lain yang kembali mengusung kita, dan ini kita
syukuri," ucap Al Haris.
Pengamat politik yang juga akademisi di Institut
Agama Islam Negeri (IAIN) Kerinci Jambi, Wawan Novianto mengatakan apa yang
menjadi faktor besar parpol lebih condong ke Al Haris-Sani.
"Pertama itu ini mungkin karena petahana
punya nilai jual tinggi yang mana hasil survey nya yang bagus ya itu yang
menjadi daya tarik, sehingga parpol lebih banyak memilih Al Haris-Sani
ketimbang kandidat lain tadi ya bisa jadi seperti Romi yang katanya mau maju
juga di Pilgub ini," kata Wawan.
Wawan menyebut, selain langkah akademis seperti
nilai survei yang menjadi poin bagi banyak parpol mengusung petahana, juga ada
faktor lain yang menentukan. Bahkan, PAN, PKS serta PKB yang pernah berkoalisi
dan berhasil mengantarkan Al Haris-Sani jadi pemenang di Pilgub Jambi 2020 lalu
kini bergabung lagi dengan mengusung Al Haris-Sani kembali di Pilgub 2024 ini.
"Faktor lain itu Al Haris ini adalah pemimpin
yang harus kita akui yang memberi keleluasan bagi parpol lain buat bisa
berkembang dan ini perlu kita akui. Ingat, selama Al Haris memimpin tidak ada
parpol lain dalan kebiri nya, atau lebih tepatnya mematikan langkah parpol lain
agar tidak bisa hidup. Dia (Al Haris) ini selalu memberikan keleluasaan buat
parpol lain dan itu terbukti di Pileg kemaren. Sehingga parpol lamanya yang
pernah mengusung kembali mengusung lagi bahkan bertambah ada PPP dan
Demokrat," ujar Wawan.
Wawan menerangkan, bahwa parpol adalah kendaraan
bagi kandidat buat bisa ikut di kontestasi Pilkada, tanpa parpol tentu kandidat
tidak bisa ikut berlaga. Menurutnya, cara Al Haris membangun komunikasi baik
dan tidak mengkebiri parpol lain di Jambi jadi mengapa dia banyak di usung
parpol.
"Jadi saya rasa banyaknya parpol mengusung Al
Haris dan Abdullah Sani ini bukan kemauan Al Haris sebagai petahana tetapi
karena banyak partai yang memintanya. Ingat partai politik sesungguhnya tahu
apa yang mesti mereka ambil, bukan semata-mata hanya karena mahar ya, dan
sekali lagi mengapa parpol petahana kian gemuk, ya karena tadi dia (Al Haris)
tidak pernah menyekat parpol lain," ucap Wawan.
Tidak hanya itu pula, kata Wawan, faktor mengapa
petahana lebih banyak diusung parpol karena petahana ini sudah menunjukkan
komitmen tegasnya dalam membangun Jambi. Upaya kerja nyatanya dalam menjadikan
Jambi dikenal dimata nasional juga sudah berhasil dikerjakannya.
Al Haris juga pandai berkomunikasi dengan
mengedepankan secara adab sehingga tokoh-tokoh lebih senang terhadapnya. Al
Haris juga piawai dalam mengatasi konflik yang ada di Jambi sehingga langkah
berkelanjutan dalam pembangunan Jambi lebih diutamakan ketimbang kata-kata
perubahan.
"Jadi saya rasa, faktor keberlanjutan jadi
kunci kenapa parpol lebih banyak mengusung petahana ini. Dan tentu pula setiap
parpol ingin mengusung kandidat itu yang membangun daerah, parpol juga pasti
ingin daerah itu maju dan tampak pembangunannya makanya upaya berkelanjutan
lebih realistis dimata parpol ketimbang menjual kata perubahan tetapi nol
hasilnya," sebut Wawan.
Terakhir terang Wawan, mengapa parpol lebih banyak
mengusung petahana, itu lantaran parpol menginginkan adanya tarung bebas di
Pilgub 2029 mendatang sehingga masyarakat lebih banyak pilihan ketimbang adanya
petahana lagi-petahana lagi.
"Pastinya akan banyak calon potensi menuju
2029 itu ya, katakan ada Fasha, Fadhil Arief, Edi Purwanto, Rocky Candra, lalu
Mashuri, terus ada juga Cek Endra mungkin, bahkan tokoh muda lainnya juga bisa.
Tetapi, tentulah utamanya parpol mengusung petahana itu karena ingin
menyelesaikan semua PR besar dengan cara melanjutkan pembangunan Jambi,"
ucap Wawan.
Wawan menyikapi, jika nanti banyak parpol yang
kemudian mengusung Al Haris dan Abdullah Sani di Pilgub Jambi 2024 maka lawan
kotak kosong pun akan terjadi. Meski belum pernah terlaksana Pilgub Jambi lawan
kotak kosong, kemungkinan besar Pilgub Jambi 2024 ini terbukti.
"Kalau nanti faktor-faktor itu sesuai tentu
saya rasa kotak kosong akan terjadi. Tetapi apakah itu buat petahana kalah,
saya rasa tidak mungkin, mengapa, ya kalau memang kotak kosong artinya parpol
tahu harus bagaimana, masa parpol ini kan banyak, dan mesin partai juga masih
panas sehabis Pileg kemaren, tidak mungkin parpol sebesar itu membiarkan kotak
kosong menangkan," terang calon doktoral di UNAND itu.
"Kalau kotak kosong itu terjadi karena faktor
tadi buat petahana banyak diusung parpol, ya tidak mungkin pula kotak kosong
yang dimenangkan, kalau kotak kosong yang dimenangkan tentu yang memimpin Jambi
orang pusat ditunjuk, bagaimana mereka bisa paham daerah Jambi kalau ditunjuk
dari pusat, maka pastinya partai berupaya mengkampanyekan buat kemenangan
petahana," lanjut Wawan.
Diketahui, saat ini partai politik yang belum
memberikan rekomendasi bagi kandidat di Pilgub Jambi ada 4 parpol lagi seperti
NasDem, PDI-P, lalu Gerindra serta Golkar. Empat parpol ini masih menunggu
memberikan rekomendasi partai, sedangkan masa pendaftaran Pilkada Jambi nanti
pada pertengahan Agustus 2024.