Dinilai Tidak Urgent, Bimtek Kades dan BPD Batanghari ke Bali Berpolemik
Dinilai Tidak Urgent, Bimtek Kades dan BPD Batanghari ke Bali Berpolemik
BATANGHARI - Terkait para Kades dan
BPD yang melalui tugas Dinas ke Bali mandapat sorotan masyarakat dan
juga jurnalis yang ada di Kabupaten Batanghari.
Untuk ketahui, sejumlah Kades dan BPD ke Bali untuk melakukan
Bimbingan Teknis (Bimtek).
Kegiatan Bimtek tersebut bertujuan untuk meningkatkan kualitas
serta kapasitas seorang kepala desa agar mempunyai kemampuan yang handal dan
profesional dalam memimpin desa.
Namun yang jadi pertanyaan masyarakat, apakah manfaat untuk desa setelah
Bimtek akan berdampak pada pembanguna atau apakah tidak berdampak pada belanja
di desa itu sendiri?
Setelah mendapat sorotan dari media, kini Kejaksaan Kabupaten
Batanghari juga menyoroti perjalanan Bimtek ke Bali ini.
Kasi Intel Kajari Batanghari, Rudy Firmasyah kepada juga menyebutkan,
pihak juga sudah memantau Bimtek Kades dan BPD." Saya terus mengikuti
perkembangan terkait pemberitaan Bimtek Kades dan BPD ini," ungkapnya,
Kamis (11/7/2024).
Rudy juga mengungkapkan, sebelumnya, soal Bimtek ini. Kepala Inspektorat
Batanghari, Rokim juga telah mengingatkan kepada Ketua APDESI Kabupaten
Batanghari Nurul Hilal agar keinginan untuk menyelenggarakan kegiatan ini."
Kita akan melakukan koordinasi dengan Inspektorat Batanghari terkait hal
ini," sebut Rudy.
Sementara, Kepala Inspektorat Kabupaten
Batanghari, M Rokim mengingatkan kepada Ketua APDESI Batanghari, kegiatan yang
akan dilaksanakan itu harus sesuai regulasi dan aturan. " Saya juga
menyampaikan kepada Ketua APDESI, nanti seluruh kegiatan tersebut harus
di pertanggung jawabkan, pihaknya pula nanti yang akan melakukan
pemeriksaan" jelas Rokim. Terpisah, Tenaga Profesional
Pendamping ( TPP) Desa Akmal juga mengomentari Bimtek tersebut.
Ia mengatakan, kegiatan Bimtek tersebut tidak ada larangan dan
diperbolehkan menurut aturan yang ada, karena Kades mempunyai hak dan
wewenang penuh dalam pengelolaan Dana Desa (DD) maupun pengelolaan Anggaran
Sana Desa.
Akan tetapi, apa yang dilakukan oleh Kades yang Bimtek ini
dianggapnya tidak terlalu urgent atau tidak terlalu penting."Kegiatan itu
tidak urgent, masih banyak kegiatan kegiatan lainnya yang lebih penting,"
tegas Akmal.
Karena menurut Akmal, kegiatan Bimtek tersebut menelan
anggran yang miliyaran. Hal ini tentunya akan berdampak pada APBDes itu sendiri.
“Kita lihat saja nanti apa flashback-nya, yang dapat diterapkan di desa mereka
masing masing, kini hanya masyarakat yang dapat menilai dan
mencermatinya," pungkasnya. Akmal juga menuturkan, kabarnya setelah
ke Bali, bahkan informasinya setelah dari Bali rombongan tersebut akan menuju
ke pulau Lombok. Adapun Kades dan BPD Bimtek ke Desa Wisata Penglipuran
terletak di Kecamatan Bangli, Kabupaten Bangli, Provinsi Bali dengan luas
wilayah 112 Ha dengan penggunaan wilayah berupa pertanian 50 Ha untuk lahan
pertanian, hutan bambu 45 Ha, hutan kayu 4 Ha, pemukiman 9 Ha, tempat suci 4 Ha
dan fasilitas umum.
Desa Wisata Penglipuran terletak cukup strategis berjarak 60 km dengan
jarak tempuh 1 jam 30 menit dari Bandara Internasional Ngurah Rai. Secara
georafis terletak pada ketinggian 600- 650 m dari permukaan air laut, sehingga
memiliki suhu yang cukup sejuk.