Ada Gibran, Agus Gumiwang, Bahlil, dan Bambang Nama Potensial Gantikan Airlangga Hartato Menjadi Ketum
Pasca Airlangga Hartato Mundur diri dari jabatannya sebagai Ketua Umum (Ketum) DPP Partai Golkar, Agus Gumiwang, Bahlil, hingga Jokowi disebut-sebut bakal mengisi jabatan tertinggi Partai Beringin.
“Dengan
mengucapkan Bismillahirrahmanirrahim, serta atas petunjuk Tuhan Yang Maha Besar,
maka dengan ini saya menyatakan pengunduran diri sebagai ketua umum DPP Partai
Golkar,” kata Airlangga melalui video resmi yang disiarkan Partai Golkar di di
Jakarta, Minggu, 11 Agustus 2024.
Adapun kandidat potensial yang bakal mengisi
posisi puncak Partai Golkar, sudah ramai diperbincakan jelang Musyawarah
Nasional (Munas) Partai Golkar Desember mendatang, kandidat itu di antaranya
Agus Gumiwang, Bahlil Lahadalia, Bambang Soesatyo, Gibran Rakabuming Raka,
hingga Presiden RI Joko Widodo. Berikut profil sejumlah kandidat potensial yang
disebut-sebut bakal jadi calon Ketua Umum Partai Golkar.
Agus Gumiwang
Wakil Ketua Umum
Partai Golkar yang sekarang menjabat Plt Ketua Umum Golkar, Agus Gumiwang,
disebut-sebut masuk dalam bursa calon ketua umum Partai Golkar. Meskipun
pria kelahiran Jakarta 3 Januari 1969 ini menyebut tak akan maju dalam
kontestasi pimpin partai berlambang beringin ini.
Agus Gumiwang diangkat Presiden Joko Widodo atau Jokowi
pada 23 Oktober 2019 sebagai Menteri Perindustrian dalam Kabinet Indonesia Maju
periode 2019-2024. Sebelumnya, ia menjabat Menteri Sosial pada 2018-2019,
menggantikan Airlangga Hartanto yang kemudian ditunjuk sebagai Menteri
Koordinator Perekonomian.
Di bidang
politik, Agus mulai terlibat sejak 1994, ketika usianya baru 28 tahun, sebagai
anggota Majelis Permusyawaratan Rakyat mewakili pengusaha dari Asosiasi Jasa
Konstruksi Nasional (Gapensi) dari 1997-2009. Ia juga pernah menjabat sebagai
Wakil Ketua DPD Golkar Jawa Barat pada 2004 dan Ketua DPP Partai Golkar Bidang
Kesejahteraan Rakyat dari 2009- 2011. Agus juga dikenal sebagai legislator
selama tiga periode, mulai dari 2004 hingga 2019.
Bahlil Lahadalia
Selain itu,
Menteri Investasi/Kepala Badan Koordinasi Penanaman Modal (BKPM) Bahlil Lahadalia
juga disebut berpotensi mengisi jabatan Ketua Umum Partai Golkar. Bahlil lahir
pada 7 Agustus 1976 di Banda, Maluku Tengah, Maluku. Ia merupakan anak dari
seorang kuli bangunan, sedangkan ibunya berprofesi sebagai tukang cuci. Sejak
kecil, ia turut membantu perekonomian keluarga dengan menjual kue di sekolah,
menjadi kondektur hingga sopir angkot.
Sebelum diangkat
menjadi menteri, ia tercatat pernah menjadi bagian dari Himpunan Pengusaha Muda
Indonesia (HIPMI) pada 2003 dan mengantarkannya menjadi ketua periode
2015-2019. Melihat begitu besarnya peluang sumber daya alam di Papua, ia
mengembangkan bisnis dan kini memiliki 10 anak usaha di bawah naungan
perusahaan induk PT Rifa Capital.
Bambang Soesatyo
Dikutip dari
Antara, politisi Partai Golkar Bambang Soesatyo atau biasa disapa Bamsoet lahir
Jakarta, 10 September 1962, dia menjadi Ketua Majelis Permusyawaratan Rakyat
(MPR) yang baru periode 2019-2024 untuk menggantikan politisi Partai Amanat
Nasional (PAN) Zulkifli Hasan. Selain itu, Bamsoet juga pernah menjabat sebagai
Ketua DPR sejak 15 Januari 2018 hingga 30 September 2019 dan dikenal sebagai
sosok politikus, pengusaha dan mantan wartawan.
Gibran Rakabuming Raka
Nama wakil
presiden terpilih Gibran Rakabuming Raka juga disebut
potensial menggantikan Airlangga Hartanto sebagai Ketua Umum Partai Golkar.
Gibran lahir, Surakarta, Yogyakarta, 1 Oktober 1987. Dia menempuh pendidikan di
luar negeri yakni di Singapura dan Australia.
Gibran mengambil
studi setingkat sekolah menengah atas di Orchid Park Secondary School Singapura
pada 2002, setelahnya pada 2007 ia menempuh Pendidikan Management Development of Singapore atau
MDIS dan melanjutkan studi di University of Technology Sydney (UTS).
Karier
politiknya ketika pada 26 Februari 2021 dia meraih gelar Walikota Surakarta.
Pencapaian tersebut menjadikannya walikota termuda dalam sejarah kota Solo,
dengan usia 33 tahun, kemudian pasca resmi menjadi wapres terpilih bersama
Prabowo, per Selasa, 16 Juli 2024, Gibran resmi mengundurkan diri sebagai Wali
Kota Solo.
SUMBER TEMPO