Wamendagri Semprot Bupati Batanghari dan Tanjabbar karena Tak Hadiri Musrenbang RPJMD 2025 - 2029
Wamendagri Semprot Bupati Batanghari dan Tanjabbar karena Tak
Hadiri Musrenbang RPJMD 2025 - 2029
Dua kepala daerah di Jambi mendapat peringatan keras dari Wakil Menteri Dalam
Negeri (Wamendagri) Bima Arya karena tak hadir dalam Musyawarah Perencanaan
Pembangunan (Musrenbang) RPJMD 2025-2029 yang digelar di Jambi. Dua kepala
daerah itu kena semprot karena dinilai menganggap sepele kegiatan musrenbang
tersebut."Teguran keras bagi yang tak mengirimkan wakilnya, Bupati Tanjung
Jabung Barat dan Bupati Batanghari. Saya dukung. Pak Gubernur menegur juga
tadi, karena di sini (musrenbang) bukan seremoni," kata Bima Arya dalam
mengikuti pembukaan Musrenbag di Jambi, Rabu (21/5/2025).
Kekesalan Bima ini juga mulai terjadi setelah Gubernur Jambi Al Haris sempat
mempertanyakan ketidakhadiran Bupati Tanjabbar Anwar Sadat dan Bupati
Batanghari Fadhil Arief di Musrenbang RPJMD 2025-2029 itu.
Padahal, Al Haris menyebut bahwa acara musrenbang itu penting untuk mengetahui
langsung usulan daerah dan menyerap aspirasi dari bawah.
Bima hadir di Jambi dalam kunjungan kerjanya untuk menghadiri pelantikan Ketua
RT se-Kota Jambi serta Musrenbang RPJMD 2025-2029. Namun saat pembukaan
musrenbang, Bima selaku perwakilan pemerintah pusat kesal melihat ada bupati di
Kabupaten di Jambi yang tidak sinkron dengan Provinsi dalam acara musrenbang
tersebut.
"Kan Pak Gubernur melakukan sinkronisasi kabupaten hingga pusat,"
ujar dia.
Bima tak ingin cara yang tidak disiplin itu terus dilakukan oleh kepala daerah
di Jambi apalagi itu setingkat bupati. Dia menilai kedisiplinan itu wajib harus
ditunjukkan oleh kepala daerah karena sebelumnya sudah ditanamkan diretret,
beberapa waktu lalu.
"Jadi, itu yang harus dipahami Bupati/Walikota untuk merapikan birokrasi
kita," jelas Bima.
Mengenai hal itu, Kadis Kominfo Batanghari, Amir Hamzah membenarkan atas
ketidakhadiran Bupati Batanghari di musrenbang tersebut. Dia kemudian
memberitahu bahwa ketidakhadiran bupati itu lantaran memiliki kegiatan di
daerah Batanghari tepatnya di kawasan Bajubang.
Amir mengaku, bahwa kegiatan bupati itu di kawasan tersebut dalam kaitan
program pembentukan desa cinta statistik yang mana itu adalah program strategis
nasional yang digawangi Badan Pusat Statistik (BPS) bekerjasama dengan
pemerintah daerah.
sumber detik.com