Amnesti – Abolisi Jalan Tengah Untuk Merajut Persaudaraan..?
Amnesti – Abolisi Jalan Tengah Untuk Merajut
Persaudaraan..?
Tokoh Eksponen Gerakan Mahasiswa 98, Haris Rusly Moti
menilai Presiden Prabowo Subinato tengah mencoba merajut kembali persatuan di
antara para elite politik pasca-Pemilu 2025. Menurut dia, hal itu telah dimulai
dengan pemberian Abolisi kepada Tom Lembong dan Amnesti kepada Hasti
Kristoyanto juga sejumlah tersangka kasus makar.
"Kita berharap di acara peringatan hari
kemerdekaan ke 80 tahun, 17 Agustus 1945 nanti, retak antara para pemimpin
bangsa dapat diakhiri," kata Haris seperti dikutip dari keterangan
diterima.
Haris meyakini, ratusan juta mata ingin melihat
Megawati, SBY dan Jokowi yang dipimpin Prabowo dapat bergandengantangan pada
momentum hari kemerdekaan di Istana Negara. Dia membayangkan, hal itu seperti
inugarasi pelantikan Presiden Amerika, seluruh mantan Presiden dan Wapres dapat
berkumpul dan berpelukan di acara tersebut.
"Begitulah langkah politik Presiden Prabowo yang
diarsiteki Sufmi Dasco Ahmad, berupaya menyembuhkan luka dan merekatkan yang
retak akibat residu Pilpres," tutur Haris.
Haris menyampaikan, Wakil Ketua DPR Sufmi Dasco Ahmad
sudah menegaskan bahwa tidak ada maksud untuk memenangkan atau mengalahkan
pihak tertentu di balik abolisi dan amnesti ini. Tujuannya, semata untuk
memulihkan persaudaraan dan persatuan bangsa.
"Saya kira teladan terbaik telah ditunjukan oleh
Prabowo dengan Jokowi saat Pilpres 2014 dan 2019 yang nyaris membuat bangsa
terbelah. Namun, setelah Pilpres dihelat 2019, ketika itu Prabowo di pihak yang
kalah. Namun, dua pemimpin bangsa ini memutuskan untuk melakukan rekonsiliasi,
bersatu," jelas dia.
Haris berharap, momen indah seperti ini dapat menjadi
tradisi yang diwariskan.
"Kerukunan para pemimpin adalah kunci persatuan
bangsa. Rakyat kita sangat patronistik; jika pemimpinnya rukun, rakyat pun akan
mudah bersatu," Haris menandasi.