Kamis, 07 Agustus 2025

Amnesti – Abolisi Jalan Tengah Untuk Merajut Persaudaraan..?

 

Amnesti – Abolisi Jalan Tengah Untuk Merajut Persaudaraan..?

Tokoh Eksponen Gerakan Mahasiswa 98, Haris Rusly Moti menilai Presiden Prabowo Subinato tengah mencoba merajut kembali persatuan di antara para elite politik pasca-Pemilu 2025. Menurut dia, hal itu telah dimulai dengan pemberian Abolisi kepada Tom Lembong dan Amnesti kepada Hasti Kristoyanto juga sejumlah tersangka kasus makar.

"Kita berharap di acara peringatan hari kemerdekaan ke 80 tahun, 17 Agustus 1945 nanti, retak antara para pemimpin bangsa dapat diakhiri," kata Haris seperti dikutip dari keterangan diterima.

Haris meyakini, ratusan juta mata ingin melihat Megawati, SBY dan Jokowi yang dipimpin Prabowo dapat bergandengantangan pada momentum hari kemerdekaan di Istana Negara. Dia membayangkan, hal itu seperti inugarasi pelantikan Presiden Amerika, seluruh mantan Presiden dan Wapres dapat berkumpul dan berpelukan di acara tersebut.

"Begitulah langkah politik Presiden Prabowo yang diarsiteki Sufmi Dasco Ahmad, berupaya menyembuhkan luka dan merekatkan yang retak akibat residu Pilpres," tutur Haris.

Haris menyampaikan, Wakil Ketua DPR Sufmi Dasco Ahmad sudah menegaskan bahwa tidak ada maksud untuk memenangkan atau mengalahkan pihak tertentu di balik abolisi dan amnesti ini. Tujuannya, semata untuk memulihkan persaudaraan dan persatuan bangsa.

"Saya kira teladan terbaik telah ditunjukan oleh Prabowo dengan Jokowi saat Pilpres 2014 dan 2019 yang nyaris membuat bangsa terbelah. Namun, setelah Pilpres dihelat 2019, ketika itu Prabowo di pihak yang kalah. Namun, dua pemimpin bangsa ini memutuskan untuk melakukan rekonsiliasi, bersatu," jelas dia.

Haris berharap, momen indah seperti ini dapat menjadi tradisi yang diwariskan.

"Kerukunan para pemimpin adalah kunci persatuan bangsa. Rakyat kita sangat patronistik; jika pemimpinnya rukun, rakyat pun akan mudah bersatu," Haris menandasi.