Mahasiswa dan Aktivis Gelar Aksi Jogja Memanggil Hari Ini Usai DPR Anulir Putusan MK
Mahasiswa dan Aktivis Gelar Aksi Jogja Memanggil Hari Ini Usai DPR Anulir Putusan MK
JAKARTA - Sejumlah elemen aktivis dan mahasiswa di
Yogyakarta bakal turun ke jalan hari ini dalam aksi bertajuk “ Jogja Memanggil”
Kamis 22 Agustus 2024.
Aksi yang rencananya akan
dipusatkan di Lapangan Parkir Abu Bakar Ali hingga Titik Nol Kilometer Kota
Yogyakarta merupakan reaksi masyarakat terhadap manuver Badan Legislasi atau
Baleg DPR yang menganulir putusan Mahkamah Konstitusi (MK) soal syarat
pemilihan kepada daerah.
Baleg DPR
mendorong rancangan Undang-Undang (RUU) Nomor 10 tahun 2016 tentang Pemilihan
Gubernur, Bupati, dan Walikota disahkan dalam rapat paripurna hari ini, Kamis,
22 Agustus Dari informasi yang diterima oleh Awak Media sejumlah elemen
aksi yang akan turun ke jalan seperti Forum Cik Di Tiro Universitas Islam
Indonesia (UII) Yogyakarta, Fakuktas Hukum Universitas Gadjah Mada (UGM) hingga
forum mahasiswa Universitas Pembangunan Nasional (UPN) Veteran Yogyakarta serta
aktivis Gerakan Anti Korupsi Yogyakarta.
Dalam aksi turun ke jalan ini para aktivis menyoroti kian
bobroknya kehidupan demokrasi yang ditunjukkan oleh langkah Baleg DPR
menganulir PUTUSAN MK soal syarat usia kepala daerah. Gerakan ini
menuding, manuver DPR menganulir putusan MK didalangi orang yang sama yakni
Presiden Joko Widodo atau Jokowi demi memuluskan jalan anaknya, Kaesang
Pangarep dalam kontestasi Pilkada 2024.
Gerakan ini pun mengambil isu
bertajuk 'Jokowi: Sang Politikus Ulung 1000 Intrik Manipulator yang Licin'
"Legislatif dan Yudikatif dikebiri, menteri diganti,
pejabat diolah sana sini, rakyat dipermainkan, inikah wajah 79 tahun
kemerdekaan Indonesia?" seru narasi aksi itu.
Narasi aksi lainnya menyerukan, aksi ini digelar karena saat ini
bangsa Indonesia dihadapkan pada sebuah permasalahan demokrasi yang tak kunjung
usai dan selalu dinodai dari waktu ke waktu.
"Integritas dan moralitas bangsa menurun akibat keserakahan
para elit untuk menjulang kursi-kursi penting dalam pemerintahan, ketakutan
terhadap hilangnya “Legacy” menjadikan mereka bersiasat secara licik untuk
memperolehnya,"
Sedangkan di satu sisi, gerakan
aksi turun ke jalan ini juga menyebut demokrasi sedang sekarat.
"Kebebasan kita diinjak-injak, hak kita dirampas, hanya
untuk memuaskan nafsu kekuasaan yang gila!" tulis pesan yang beredar.
"Diam berarti tunduk, melawan berarti merdeka! Bangkitlah,
satukan kekuatan, dan hancurkan rezim oligarkis ini sebelum mereka
menghancurkan kita semua! Perlawanan adalah satu-satunya pilihan!"
Pesan itu juga disertai sejumlah tagar seperti
#GejayanMemanggil, #JogjaMemanggil, hingga #JegalOligarki.
Pada Rabu petang, sejumlah akademisi, mahasiswa, masyarakat,
hingga aktivis yang tergabung di Forum Cik Di Tiro juga mengibarkan bendera
setengah tiang di kampus UII, Kota Yogyakarta. Aksi itu sebagai tanda matinya
demokrasi juga menyatakan akan ada aksi turun ke jalan.
"Aksi itu akan digelar sampai keputusan paripurna DPR sejalan
dengan kepentingan aspirasi masyarakat," kata Inisiator Forum Cik Di Tiro,
Masduki Rabu 21 Agustus 2024